Sabtu, 16 Februari 2013

Mari memulai usaha

Beberapa orang merasa tidak nyaman dan merasa terbatasi dengan pekerjaanya di kantor. padahal di sisi lain orang-orang seperti ini ingin sekali bekerja secara fleksibel dan merdeka. Aktif di berbagai peluang dan ingin menjadi seorang wirausahawan. Tetapi di kantor tidak memliki waktu luang dikarenakan jam kerja yang tinggi dan tekanan yang tinggi juga. Kebanyakan orang dengan tipe ini akan sangat tertekan jika bekerja di kantor dan berada di bawah perintah atasan.Karena orang dengan tipe ini biasanya lebih sulit untuk di atur dan ingin memilih jalannya sendiri. Untuk orang seperti ini akan sangat senang dengan bekerja secara merdeka. Kebanyakan setelah benar-benar memilih untuk meninggalkan pekerjaannya di kantor, orang ini akan segera berupaya untuk menjadi seorang wirausaha. Untuk itu persiapan-persiapan yang matang harus di pikirkan secara detil dan jelas untuk memulai sebuah usaha. ada beberapa artikel yang membahas beberapa persiapan sebelum kita bisa menjalankan usaha kita walaupun hanya menggunakan modal sedikit bahkan tidak menggunakan modal. Ini adalah salah satunya yang akan saya shar ke pembaca.. selamat membaca dan semoga menjadi sedikit pelajaran untuk menjadi lebih baik. Saya ambil dari sumber aslinya http://www.readersdigest.co.id/uang/investasi.dan.bisnis/10.tip.memulai.usaha.kecil.dan.meraih.sukses/004/001/52 selamat membaca ^^

10 Tip Memulai Usaha Kecil dan Meraih Sukses 
Readersdigest.co.id Investasi dan Bisnis
Image by : Istimewa
Kalau Anda melihat Bill Gates atau Mark Zuckenberg, pasti Anda tergiur dengan kekayaan mereka yang luar biasa. Tapi sadarkah Anda, bahwa mereka juga memulai semuanya dari usaha kecil mereka. Dan tak satupun dari mereka yang menduga bakal mencetak keberhasilan seperti sekarang.

Perusahaan pemula yang berubah menjadi perusahaan sukses bernilai miliaran bahkan triliunan, dalam dunia bisnis tak bedanya dengan pemenang lotere. Meletakkan semua uang Anda dan berharap mendapatkan jackpot, Anda justru bakalan terpuruk.

Berikut 10 aturan untuk memulai usaha kecil. Daftar ini lebih untuk membuat Anda menyadari kenyataan yang ada, ketimbang gila-gilaan mengejar impian terdahsyat Anda dalam berbisnis.

Lebih realistis. Saat membuat model bisnis, coba lihat ke sekeliling dan cari contoh sukses dari model bisnis yang Anda kehendaki, lalu pelajari. Bila Anda tak dapat menemukan, entah Anda yang luar biasa jenius, atau model bisnis Anda tidak bakal berhasil di dunia nyata.

Jangan menginvestasikan uang sendiri. Karena kebanyakan bisnis adalah perjalanan yang berisiko, carilah partner. Jadi, jika semuanya tidak berjalan semua rencana, Anda tidak bakal bangkrut karena dana start-up tadi, dan tidak dikejar utang.

Perbudak diri sendiri. Jika Anda tidak bersedia bekerja keras, lembur, melupakan keuntungan pribadi dan kesehatan, maka wirausaha bukan untuk Anda. Pada awalnya, Anda pasti tidak akan mampu membayar karyawan, sekalipun karyawan yang murah. Jadi, karyawan Anda, adalah Anda sendiri.

Hargai waktu. Beri nilai uang pada waktu Anda, misalnya Rp20 ribu perjam. Ini akan membantu saat Anda harus mengambil keputusan: Bila sebuah toko mengenakan biaya Rp10 ribu untuk pengiriman setiap minggu, dan Anda membutuhkan waktu 2 jam untuk pergi ke toko tersebut sendiri, maka bayar terus ongkos kirim dari perusahaan tersebut, karena lebih murah. Ini mungkin bertentangan dengan aturan ke 3, tapi bahkan budak sekalipun juga memiliki nilai ekonomi.

Rekrut karyawan dengan baik. Tanpa memedulikan ukuran usaha Anda, pada akhirnya Anda akan merekrut karyawan dari luar. Untuk itu, lakukan proses rekrutmen dengan hati-hati, tanpa tergesa-gesa, dan perlakukan hal tersebut sepenting saat Anda memulai usaha. Sangat disayangkan sikap pemilik usaha yang punya visi untuk usahanya, tapi merekrut karyawan yang justru menghalanginya meraih visi tersebut.

Jual kelebihannya, bukan harganya. Saat Anda memulai usaha, sudah sewajarnya Anda frustasi memasarkannya.Tapi, jika Anda bersaing pada harga, Anda pada akhirnya kan menjual dengan harga pas-pasan atau bahkan di bawah modal. Kuasai keahlian berkomunikasi dengan pelanggan, untuk menjelaskan bahwa harga produk Anda lebih tinggi karena memiliki nilai yang lebih baik.

Ketahui angka dasar. Mengetahui berapa banyak uang yang Anda butuhkan untuk menjalani usaha – mulai dari sewa toko, listrik, asuransi karyawan, sampai harga tinta printer, kertas, dan pajak. Lalu bagi semua itu dengan berapa hari dalam setahun Anda akan buka, dan… itulah angka dasar – jumlah minimum pendapatan yang Anda butuhkan setiap hari. Jika Anda tidak pernah berpikir tentang angka dasar, coba pikir ulang.

Gunakan teknologi terbaru. Teknologi anyar seperti aplikasi dan penyimpaanan data dengan cloud technology sangat murah dan membuat perusahaan kecil dapat bersaing dengan perusahaan besar. Manfaatkan teknologi rendah biaya yang ada di pasaran.

Perlakukan vendor dengan baik. Perlakukan vendor dan suplier Anda sebaik mungkin, seperti halnya Anda memperlakukan para pelanggan. Mereka bisa saja memberikan diskon berdasarkan besarnya volume pemesanan Anda, atau bahkan demi menjaga hubungan baik, serta berharap ada peningkatan volume di masa mendatang. Hubungan yang baik membuat mereka juga dapat memahami keterlambatan pembayaran, bahkan memberikan pengiriman gratis.

Jadilah yang terbaik. Anda tidak boleh setengah-setengah.Setiap hal yang Anda lakukan untuk klien harus lah yangterbaik. Apapun yang Anda buat dan jual, haruslah yang terbaik. Lakukan itu terus menerus, dan kekuatan word of mouth akan menyebar.  (Sumber: The Washington Post/Slate Magazine)

Selasa, 12 Februari 2013

Cepat lelah

Beberapa orang sering merasa cepat capek, lemas, dan tak bersemangat. Bahkan beberapa diantaranya sering merasakan sakit kepala. Padahal sudah di rasa cukup tidur dan istirahatnya. Dalam beberapa kasus memang hal tersebut di karenakan oleh nutrisi tubuh yang kurang, pola tidur yang tidak teratur, dan pola makan yang tidak teratur. Tetapi beberapa juga di karenakan beberapa orang tidak memiliki motifasi atas sesuatu yang sedang di lakukannya. Merasa terpaksa bahkan sampai mengeluhkan pekerjaannya. Hal ini sangat mempengaruhi tenaga dan kondisi fisik kita. Coba bayangkan, untuk melakukan hal yang kita senangi bahkan kita rela untuk tidak tidur semalaman. Tetapi untuk melakukan pekerjaan yang tidak kita senangi satu jam saja sudah terasa sangat lama dan melelahkan. Jadi faktor kelelahan tidak hanya di sebabkan oleh nutrisi dan gaya hidup yang tidak teratur saja. Cobalah untuk mulai menyenangi segala sesuatu yang anda lakukan. Dengan begitu, segala sesuatunya akan terasa menyenangkan dan tidak terlalu melelahkan. Memang terkadang hal-hal yang kita lakukan bukan murni dari kehendak kita sendiri. Sehingga kita akan merasa terpaksa dan malas melakukannya. Cobalah cintai pekerjaan anda, dan jika tidak pun berfikirlah positif dengan memilih berbagai pilihan hidup yang lebih anda senangi. Tentunya dengan langkah dan pemikiran yang matang. Sehingga segala sesuatu yang di lakukan dengan senang hati akan lebih maksimal. Semoga menjadi referensi untuk menjadi lebih baik. ^^

Jumat, 08 Februari 2013

Tuntutan Hidup

Beberapa waktu yang lalu saya sempat bimbang dengan sebuah keputusan yang sulit untuk mencari jalan keluarnya. Beberapa berkaitan dengan tuntutan dari orang-orang terdekat saya. Memang sulit rasanya melangkah satu demi satu dalam mencapai target yang memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Tetapi di belakang kita banyak yang mengharapkan kita sukses dengan hanya memerlukan waktu yang cepat atau berkesan instan. Semuanya butuh proses, terutama jika orang terebut adalah wira usaha. Maka selangkah demi selangkah harus di hadapi demi mencapai kesuksesan. Dan tetap kuncinya adalah giat dan tak kenal lelah dalam bekerja. Namun walaupun begitu hanya sedikit saja orang terhitung sukses dalam waktu yang singkat. Disini saya ingin berbagi artikel yang saya rasa baik dan mungkin akan sedikit memperingan tekanan yang sedang pembaca alami. Silahkan membaca dan semoga menjadi lebih baik.. 

Penulis: KH Abdullah Gymnastiar

           Suatu hal yang pasti tidak akan luput dari keseharian kita adalah yang disebut masalah atau persoalan hidup, dimanapun, kapanpun, apapun dan dengan siapapun, semuanya adalah potensi masalah. Namun andaikata kita cermati dengan seksama ternyata dengan persoalan yang persis sama, sikap orangpun berbeda-beda, ada yang begitu panik, goyah, kalut, stress tapi ada pula yang menghadapinya dengan begitu mantap, tenang atau bahkan malah menikmatinya. Berarti masalah atau persoalan yang sesungguhnya bukan terletak pada persoalannya melainkan pada sikap terhadap persoalan tersebut. Oleh karena itu siapapun yang ingin menikmati hidup ini dengan baik, benar, indah dan bahagia adalah mutlak harus terus-menerus meningkatkan ilmu dan keterampilan dirinya dalam menghadapi aneka persoalan yang pasti akan terus meningkat kuantitas dan kualitasnya seiring dengan pertambahan umur, tuntutan, harapan, kebutuhan, cita-cita dan tanggung jawab. Kelalaian kita dalam menyadari pentingnya bersungguh-sungguh mencari ilmu tentang cara menghadapi hidup ini dan kemalasan kita dalam melatih dan mengevaluasi ketrampilan kita dalam menghadapi persoalan hidup berarti akan membuat hidup ini hanya perpindahan kesengsaraan, penderitaan, kepahitan dan tentu saja kehinaan yang bertubi-tubi. Na’udzubillah. 1. Siap Siap apa? Siap menghadapi yang cocok dengan yang diinginkan dan siap menghadapi yang tidak cocok dengan keiinginan. Kita memang diharuskan memiliki keiinginan, cita-cita, rencana yang benar dan wajar dalam hidup ini, bahkan kita sangat dianjurkan untuk gigih berikhtiar mencapai apapun yang terbaik bagi dunia akhirat, semaksimal kemampuan yang Allah Swt berikan kepada kita. Namun bersamaan dengan itu kitapun harus sadar-sesadarnya bahwa kita hanyalah makhluk yang memiliki sangat banyak keterbatasan untuk mengetahui segala hal yang tidak terjangkau oleh daya nalar dan kemampuan kita. Dan pula dalam hidup ini ternyata sering sekali atau bahkan lebih sering terjadi sesuatu yang tidak terjangkau oleh kita, yang di luar dugaan dan di luar kemampuan kita untuk mencegahnya, andaikata kita selalu terbenam tindakan yang salah dalam mensikapinya maka betapa terbayangkan hari-hari akan berlalu penuh kekecewaaan, penyesalan, keluh kesah, kedongkolan, hati yang galau, sungguh rugi padahal hidup ini hanya satu kali dan kejadian yang tak didugapun pasti akan terjadi lagi. Ketahuilah kita punya rencana, Allah Swt pun punya rencana, dan yang pasti terjadi adalah apa yang menjadi rencana Allah Swt. Yang lebih lucu serta menarik, yaitu kita sering marah dan kecewa dengan suatu kejadian namun setelah waktu berlalu ternyata “kejadian” tersebut begitu menguntungkan dan membawa hikmah yang sangat besar dan sangat bermanfaat, jauh lebih baik dari apa yang diharapkan sebelumnya. Alkisah ada dua orang kakak beradik penjual tape, yang berangkat dari rumahnya di sebuah dusun pada pagi hari seusai shalat shubuh, di tengah pematang sawah tiba-tiba pikulan sang kakak berderak patah, pikulan di sebelah kiri masuk ke sawah dan yang di sebelah kanan masuk ke kolam. Betapa kaget, sedih, kesal dan merasa sangat sial, jualan belum, untung belum bahkan modalpun habis terbenam, dengan penuh kemurungan mereka kembali ke rumah. Tapi dua jam kemudian datang berita yang mengejutkan, ternyata kendaraan yang biasa ditumpangi para pedagang tape terkena musibah sehingga seluruh penumpangnya cedera bahkan diantaranya ada yang cedera berat, satu-satunya diantara kelompok pedagang yang senantiasa menggunakan angkutan tersebut yang selamat hanyala dirinya, yang tidak jadi berjualan karena pikulannya patah. Subhanalloh, dua jam sebelumnya patah pikulan dianggap kesialan besar, dua jam kemudian patah pikulan dianggap keberuntungan luar biasa. Oleh karena itu “fa idzaa azamta fa tawaqqal alalloh” bulatkan tekad, sempurnakan ikhtiar namun hati harus tetap menyerahkan segala keputusan dan kejadian terbaik kepada Allah Swt. Dan siapkan mental kita untuk menerima apapun yang terbaik menurut ilmu Allah Swt. Allah Swt, berfirman dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 216, “Boleh jadi engkau tidak menyukai sesuatu padahal bagi Allah Swt lebih baik bagimu, dan boleh jadi engkau menyukai sesuatu padahal buruk dalam pandangan Allah Swt.” Maka jikalau dilamar seseorang, bersiaplah untuk menikah dan bersiap pula kalau tidak jadi nikah, karena yang melamar kita belumlah tentu jodoh terbaik seperti yang senantiasa diminta oleh dirinya maupun orang tuanya. Kalau mau mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri, berjuanglah sungguh-sungguh untuk diterima di tempat yang dicita-citakan, namun siapkan pula diri ini andaikata Allah Yang MahaTahu bakat, karakter dan kemampuan kita sebenarnya akan menempatkan di tempat yang lebih cocok, walaupun tidak sesuai dengan rencana sebelumnya. Melamar kerja, lamarlah dengan penuh kesungguhan, namun hati harus siap andaikata Allah Swt, tidak mengijinkan karena Allah Swt, tahu tempat jalan rizki yang lebih berkah. Berbisnis ria, jadilah seorang profesional yang handal, namun ingat bahwa keuntungan yang besar yang kita rindukan belumlah tentu membawa maslahat bagi dunia akhirat kita, maka bersiaplah menerima untung terbaik menurut perhitungan Allah Swt. Demikianlah dalam segala urusan apapun yang kita hadapi. 2.Ridha Siap menghadapi apa pun yang akan terjadi, dan bila terjadi, satu-satunya langkah awal yang harus dilakukan adalah mengolah hati kita agar ridha/rela akan kenyataan yang ada. Mengapa demikian? Karena walaupun dongkol, uring-uringan dan kecewa berat, tetap saja kenyataan itu sudah terjadi. Pendek kata, ridha atau tidak, kejadian itu tetap sudah terjadi. Maka, lebih baik hati kita ridha saja menerimanya. Misalnya, kita memasak nasi, tetapi gagal dan malah menjadi bubur. Andaikata kita muntahkan kemarahan, tetap saja nasi telah menjadi bubur, dan tidak marah pun tetap bubur. Maka, daripada marah menzalimi orang lain dan memikirkan sesuatu yang membuat hati mendidih, lebih baik pikiran dan tubuh kita disibukkan pada hal yang lain, seperti mencari bawang goreng, ayam, cakweh, seledri, keripik, dan kecap supaya bubur tersebut bisa dibuat bubur ayam spesial. Dengan demikian, selain perasaan kita tidak jadi sengsara, nasi yang gagal pun tetap bisa dinikmati dengan lezat. Kalau kita sedang jalan-jalan, tiba-tiba ada batu kecil nyasar entah dari mana dan mendarat tepat di kening kita, hati kita harus ridha, karena tidak ridha pun tetap benjol. Tentu saja, ridha atau rela terhadap suatu kejadian bukan berarti pasrah total sehingga tidak bertindak apa pun. Itu adalah pengertian yang keliru. Pasrah/ridha hanya amalan, hati kita menerima kenyataan yang ada, tetapi pikiran dan tubuh wajib ikhtiar untuk memperbaiki kenyataan dengan cara yang diridhai Allah Swt. Kondisi hati yang tenang atau ridha ini sangat membantu proses ikhtiar menjadi positif, optimal, dan bermutu. Orang yang stress adalah orang yang tidak memiliki kesiapan mental untuk menerima kenyataan yang ada. Selalu saja pikirannya tidak realistis, tidak sesuai dengan kenyataan, sibuk menyesali dan mengandai – andai sesuatu yang sudah tidak ada atau tidak mungkin terjadi. Sungguh suatu kesengsaraan yang dibuat sendiri. Misalkan tanah warisan telah dijual tahun yang lalu dan saat ini ternyata harga tanah tersebut melonjak berlipat ganda. Orang-orang yang malang selalu saja menyesali mengapa dahulu tergesa-gesa menjual tanah. Kalau saja mau ditangguhkan, niscaya akan lebih beruntung. Biasanya, hal ini dilanjutkan dengan bertengkar saling menyalahkan sehingga semakin lengkap saja penderitaan dan kerugian karena memikirkan tanah yang nyata-nyata telah menjadi milik orang lain. Yang berbadan pendek, sibuk menyesali diri mengapa tidak jangkung. Setiap melihat tubuhnya ia kecewa, apalagi melihat yang lebih tinggi dari dirinya. Sayangnya, penyesalan ini tidak menambah satu senti pun jua. Yang memiliki orang tua kurang mampu atau telah bercerai, atau sudah meninggal sibuk menyalahkan dan menyesali keadaan, bahkan terkadang menjadi tidak mengenal sopan santun kepada keduanya, mempersatukan, atau menghidupkannya kembali. Sungguh banyak sekali kita temukan kesalahan berpikir, yang tidak menambah apa pun selain menyengsarakan diri. Ketahuilah, hidup ini terdiri dari berbagai episode yang tidak monoton. Ini adalah kenyataan hidup, kenanglah perjalanan hidup kita yang telah lalu dan kita harus benar-benar arif menyikapi setiap episode dengan lapang dada, kepala dingin, dan hati yang ikhlas. Jangan selimuti diri dengan keluh kesah karena semua itu tidak menyelesaikan masalah, bahkan bisa jadi memperparah masalah. Dengan demikian, hati harus ridha menerima apa pun kenyataan yang terjadi sambil ikhtiar memperbaiki kenyataan pada jalan yang diridhai Allah swt. 3. Jangan Mempersulit Diri Andaikata kita mau jujur, sesungguhnya kita ini paling hobi mengarang, mendramatisasi, dan mempersulit diri. Sebagian besar penderitaan kita adalah hasil dramatisasi perasaan dan pikiran sendiri. Selain tidak pada tempatnya, pasti ia juga membuat masalah akan menjadi lebih besar, lebih seram, lebih dahsyat, lebih pahit, lebih gawat, lebih pilu daripada kenyataan yang aslinya, Tentu pada akhirnya kita akan merasa jauh lebih nelangsa, lebih repot di dalam menghadapinya/mengatasinya. Orang yang menghadapi masa pensiun, terkadang jauh sebelumnya sudah merasa sengsara. Terbayang di benaknya saat gaji yang kecil, yang pasti tidak akan mencukupi kebutuhannya. Padahal, saat masih bekerja pun gajinya sudah pas-pasan. Ditambah lagi kebutuhan anak-anak yang kian membengkak, anggaran rumah tangga plus listrik, air, cicilan rumah yang belum lunas dan utang yang belum terbayar. Belum lagi sakit, tak ada anggaran untuk pengobatan, sementara umur makin menua, fisik kian melemah, semakin panjang derita kita buat, semakin panik menghadapi pensiun. Tentu saja sangat boleh kita memperkirakan kenyataan yang akan terjadi, namun seharusnya terkendali dengan baik. Jangan sampai perkiraan itu membuat kita putus asa dan sengsara sebelum waktunya. Begitu banyak orang yang sudah pensiun ternyata tidak segawat yang diperkirakan atau bahkan jauh lebih tercukupi dan berbahagia daripada sebelumnya. Apakah Allah SWT. yang Mahakaya akan menjadi kikir terhadap para pensiunan, atau terhadap kakek-kakek dan nenek-nenek? Padahal, pensiun hanyalah salah satu episode hidup yang harus dijalani, yang tidak mempengaruhi janji dan kasih sayang Allah. Maka, di dalam menghadapi persoalan apa pun jangan hanyut tenggelam dalam pikiran yang salah. Kita harus tenang, menguasai diri seraya merenungkan janji dan jaminan pertolongan Allah Swt. Bukankah kita sudah sering melalui masa-masa yang sangat sulit dan ternyata pada akhirnya bisa lolos? Yakinlah bahwa Allah yang Mahatahu segalanya pasti telah mengukur ujian yang menimpa kita sesuai dengan dosis yang tepat dengan keadaan dan kemampuan kita. “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan, dan sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan” (QS Al-Insyirah [94]:5-6). Sampai dua kali Allah Swt menegaskan janji-Nya. Tidak mungkin dalam hidup ini terus menerus mendapatkan kesulitan karena dunia bukanlah neraka. Demikian juga tidak mungkin dalam hidup ini terus menerus memperoleh kelapangan dan kemudahan karena dunia bukanlah surga. Segalanya pasti akan ada akhirnya dan dipergilirkan dengan keadilan Allah Swt. 4. Evaluasi Diri Ketahuilah, hidup ini bagaikan gaung di pegunungan: apa yang kita bunyikan, suara itu pulalah yang akan kembali kepada kita. Artinya, segala yang terjadi pada kita adalah buah dari apa yang kita lakukan. “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat balasannya pula” (QS Al-ZalZalah [99]: 7-8) Allah Swt Maha Peka terhadap apapun yang kita lakukan. Dengan keadilan-Nya tidak akan ada yang meleset, siapa pun yang berbuat, sekecil dan setersembunyi apapun kebaikan, niscaya Allah Swt, akan membalas berlipat ganda dengan aneka bentuk yang terbaik menurut-Nya. Sebaliknya, kezaliman sehalus apapun yang kita lakukan yang tampaknya seperti menzalimi orang lain, padahal sesungguhnya menzalimi diri sendiri, akan mengundang bencana balasan dari Allah Swt, yang pasti lebih getir dan gawat. Naudzubillah. Andaikata ada batu yang menghantam kening kita, selain hati harus ridha, kita pun harus merenung, mengapa Allah menimpakan batu ini tepat ke kening kita, padahal lapangan begitu luas dan kepala ini begitu kecil? Bisa jadi semua ini adalah peringatan bahwa kita sangat sering lalai bersujud, atau sujud kita lalai dari mengingat-Nya. Allah tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia, pasti segalanya ada hikmahnya. Dompet hilang? Mengapa dari satu bus, hanya kita yang ditakdirkan hilang dompet? Jangan sibuk menyalahkan pencopet karena memang sudah jelas ia salah dan memang begitu pekerjaannya. Renungkankah: boleh jadi kita ini termasuk si kikir, si pelit, dan Allah Mahatahu jumlah zakat dan sedekah yang dikeluarkan. Tidak ada kesulitan bagi-Nya untuk mengambil apapun yang dititipkan kepada hamba-hamba-Nya. Anak nakal, suami kurang betah di rumah dan kurang mesra, rezeki seret dan sulit, bibir sariawan terus menerus, atau apa saja kejadian yang menimpa dan dalam bentuk apapun adalah sarana yang paling tepat untuk mengevaluasi segala yang terjadi. Pasti ada hikmah tersendiri yang sangat bermanfaat, andaikata kita mau bersungguh-sungguh merenunginya dengan benar. Jangan terjebak pada sikap yang hanya menyalahkan orang lain karena tindakan emosional seperti ini hanya sedikit sekali memberi nilai tambah bagi kepribadian kita. Bahkan, apabila tidak tepat dan berlebihan, akan menimbulkan kebencian dan masalah baru. Ketahuilah dengan sungguh-sungguh, dengan mengubah diri, berarti pula kita mengubah orang lain. Camkan bahwa orang lain tidak hanya punya telinga, tetapi mereka pun memiliki mata, perasaan, pikiran yang dapat menilai siapa diri kita yang sebenarnya. Jadikanlah setiap masalah sebagai sarana efektif untuk mengevaluasi dan memperbaiki diri karena hal itulah yang menjadi keuntungan bagi diri dan dapat mengundang pertolongan Allah Swt. 5. Hanya Allah-lah Satu satunya Penolong Sesungguhnya tidak akan terjadi sesuatu kecuali dengan izin Allah Swt. Baik berupa musibah maupun nikmat. Walaupun bergabung jin dan manusia seluruhnya untuk mencelakakan kita, demi Allah tidak akan jatuh satu helai rambut pun tanpa izin-Nya. Begitu pun sebaliknya, walaupun bergabung jin dan manusia menjanjikan akan menolong atau memberi sesuatu, tidak pernah akan datang satu sen pun tanpa izin-Nya. Mati-matian kita ikhtiar dan meminta bantuan siapapun, tanpa izin-Nya tak akan pernah terjadi yang kita harapkan. Maka, sebodoh-bodoh kita adalah orang yang paling berharap dan takut kepada selain Allah Swt. Itulah biang kesengsaraan dan biang menjauhnya pertolongan Allah Swt. Ketahuilah, makhluk itu “La haula wala quwata illa billahil’ aliyyil ‘ azhim” tiada daya dan tiada upaya kecuali pertolongan Allah Yang MahaAgung. Asal kita hanyalah dari setetes sperma, ujungnya jadi bangkai, ke mana-mana membawa kotoran. Allah menjanjikan dalam Surah Al-Thalaq ayat 2 dan 3, “Barang siapa yang bersungguh-sungguh mendekati Allah (bertaqwa), niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar bagi setiap urusannya, dan akan diberi rezeki dari tempat yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakal hanya kepada Allah, niscaya akan dicukupi segala kebutuhannya.” Jika kita menyadari dan meyakininya, kita memiliki bekal yang sangat kukuh untuk mengarungi hidup ini, tidak pernah gentar menghadapi persoalan apapun karena sesungguhnya yang paling mengetahui struktur masalah kita yang sebenarnya berikut segala jalan keluar terbaik hanyalah Allah Swt Yang Mahasempurna. Dia sendiri berjanji akan memberi jalan keluar dari segala masalah, sepelik dan seberat apapun karena bagi Dia tidak ada yang rumit dan pelik, semuanya serba mudah dalam genggaman kekuasaan-Nya. Pendek kata, jangan takut menghadapi masalah, tetapi takutlah tidak mendapat pertolongan Allah dalam menghadapinya. Tanpa pertolongan-Nya, kita akan terus berkelana dalam kesusahan, dari satu persoalan ke persoalan lain, tanpa nilai tambah bagi dunia dan akhirat kita・benar-benar suatu kerugian yang nyata. Terimalah ucapan selamat berbahagia, bagi saudara-saudaraku yang taat kepada Allah dan semakin taat lagi ketika diberi kesusahan dan kesenangan, shalatnya terjaga, akhlaknya mulia, dermawan, hati bersih, dan larut dalam amal-amal yang disukai Allah. InsyaAllah, masalah yang ada akan menjadi jalan pendidikan dan Allah yang akan semakin mematangkan diri, mendewasakan, menambah ilmu, meluaskan pengalaman, melipatgandakan ganjaran, dan menjadikan hidup ini jauh lebih bermutu, mulia, dan terhormat di dunia akhirat. Semoga, dengan izin Allah, uraian ini ada manfaatnya.

Selasa, 05 Februari 2013

Menentukan Pilihan Hidup

Yap.. Kali ini saya akan menulis artikel tentang cara-cara menentukan pilihan hidup yang sesuai dengan hati dan keinginan kita. Karena beberapa hari yang lalu saya telah melewatinya dan memilih sebuah pilihan hidup yang saya yakini menjadi yang terbaik untuk kehidupan saya ke depan. Memang untuk beberapa orang, menentukan pilihan hidup adalah sesuatu yang sangat sulit untuk di lakukan. Terutama berkaitan dengan keadaan masing-masing orang tersebut. Ada berbagai alasan mengapa seseorang tidak dapat menentukan lajur kehidupannya sendiri. Yang saya bahas kali ini adalah menentukan pilihan hidup, bagaimana kalau seseorang terjebak dalam keadaan yang memungkinkannya untuk tidak memiliki pilihan ? Pada dasarnya piihan itu selalu ada, tinggal bagaimana seeorang itu memandang pilihan tersebut dari sudut mana. Pilihan hidup memang selalu memusingkan kita dan sulit untuk di putuskan. Memilih itu memang tidak mudah. Namun dari pengalaman, saya melihat bahwa dalam menyikapi suatu pilihan, yang berperan justru bukanlah alternatif pilihannya, namun bagaimana mental kita bereaksi terhadap pilihan-pilihan tersebut. Intinya, apapun pilihannya, selama mental kita kuat dan positif maka tidak akan menjadi masalah. Justru, sebagus apapun alternatif pilihan kalau orang yang memilih memiliki mental negatif dan buruk, justru pilihan tersebut akan menjadi tidak tepat. Sebelum menentukan pilihan, tentu ada banyak hal yang harus di siapkan. Terutama berkaitan dengan pilihan apa yang akan kita ambil. pertama kali yang akan kita perhitungkan adalah dari segi SWOT ((strength, weaknesses, opportunities, threats), yaitu keunggulan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Bagaimana kita menganalisa pilihan kita dari segi SWOT tersebut. Apakah keunggulan dari pilihan kita, apa kelemahannya, sebanyak apa peluangnya, dan bagaimana ancaman dari pilihan kita tersebut. Setelah mempertimbangan semuanya dengan matang, Barulah kita dapat mengambil kesimpulan terbaik dalam memilih pilihan kita. Untuk menentukan pilihan, kita juga perlu berdiskusi dengan berbagai pihak yang ada di sekitar kita. Seperti orang tua, sahabat, rekan kerja, da saudara kita. Dengan berdiskusi kepada mereka, kita menjadi tahu alternatif pilihan kita sesuai dengan sudut pandang mereka. Terkadang mereka akan mengingatkan sesuatu yang belum sempat terpikirkan oleh kita sendiri sehingga akan menjadi tambahan dalam pertimbangan pilihan tersebut. Jadi tidak ada salahnya menambahkan masukan dan mempertimbangkan analisa dari sudut pandang mereka. Untuk menentukan pilihan tentunya kita tidak boleh lupa dengan kodrat kita sebagai manusia ciptaan Tuhan. Bagaimanapun usaha kita, dan seberat apapun usaha yang kita lakukan harus di sokong juga dengan Doa kepada sang Pencipta agar segala sesuatu yang kita usahakan selalu berjalan dengan baik. Sholat Istikharah minimal 3 kali seari insya Allah doa kita terhadap pilihan tersebut akan terjawab. Baik, sekarang saatnya menentukan pilihan. Satu tips dari saya yang mungkin berguna adalah kita bisa memulai dengan membuat kontrak diri. Apa itu kontrak diri? Kita buat perjanjian dengan diri kita sendiri bahwa apapun pilihan yang kita pilih tidak akan pernah membuat kita menyesal di kemudian hari. Menyesal hanyalah akan mengurangi produktivitas hidup. Saya mendapat nasihat ini dari seorang kakak senior yang sekarang sudah sukses. “Hidup itu adalah pilihan, dan pastikan ketika kita sudah memilih tidak terucap satu kata menyesal pun dari mulut dan hati kita. “Mengundurkan diri dari sebuah pilihan adalah sebuah contoh yang buruk.” Hal ini saya dapatkan ketika bergaul dengan orang-orang dan pengusaha yang luar biasa, bahwa hidup mereka juga seringkali diliputi dengan pilihan yang berat, tetapi mereka memiliki prinsip, “apa yang sudah kita pilih, maka perjuangkanlah sampai selesai.” Trimakasih telah membaca artikel ini. Semoga menjadi referensi untuk menjadi lebih baik dan sukses selalu. ^^

Senin, 04 Februari 2013

Menjalani hubungan dengan orang lain

Untuk menjadi seseorang yang baik di mata semua orang tidaklah mudah. Terutama mengenai sikap dan perangai kita. Kadang kita sudah merasa tidak ada yang salah dengan apa yang kita lakukan. Tetapi kita akan di buat tercengang saat ada orang lain yang ternyata membicarakan tentang keburukan kita. Untuk menyikapi hal ini, jadilah orang yang bijak dan dewasa. Karena di satu sisi ada seseorang yang justru berontak dan geram dengan hal ini. Walaupun kita merasa sudah benar dengan apa yang kita lakukan, Hal tersebut harus tetap menjadi pertimbangan kita. Hal ini di karenakan karakter masing2 orang yang kita hadapi juga berbeda. Untuk hal ini, Fleksibilitas sangat di butuhkan. Dengan kata lain kita harus pandai membaca karakter orang tersebut dan memahami sikap seperti apa yang di kehendakinya. Sebagai contoh saat kita bertemu dengan karakter orang yang humoris, Secara tidak langsung percakapan orang tersebut mengajak kita untuk menanggapi lelucon-leluconnya, tetapi kita justru bersikap cool dan menanggapi dengan kata-kata yang seadanya. Sikap tersebut jelas bukan hal yang di inginkan oleh orang tersebut. Sehingga menimbulkan ketidakselarasan dan kesalahpahaman serta ketidaknyamanan orang tersebut. Terkadang hal-hal sekecil itupun akan menjadi pertimbangan orang lain dalam menilai kita. Sebaliknya sikap kita akan cocok dan selaras dengan orang yang memang mengharapkan kita hanya sedikit berbicara. Kita harus pandai membaca suasana dan karakter seseorang yang sedang kita ajak berbicara. Berhati-hati dan jangan ceroboh dalam berucap. Jangan pernah meremehkan lawan berbicara kita siapapun dan dari kalangan apapun orang tersebut. Pasanglah mimik wajah sesuai dengan hal yang di bicarakan. Tidak tersenyum saat pembicaraan sedang membutuhkan keseriusan, Dan tidak memasang wajah serius saat sedang berlelucon. Semoga menjadi sedikit referensi untuk menjadi lebih baik. ^^

Minggu, 03 Februari 2013

menikmati suasana masa lampau di wisata kota tua jakarta

Beberapa waktu lalu sebelum kepulangan saya ke jogjakarta dan meninggalkan kota jakarta, saya menyempatkan diri berkunjung ke Daerah wisata kota tua atau biasa di sebut kota batavia lama yang memang satu tahun keberadaan saya di jakarta belum pernah sekalipun saya kunjungi. Banyak berbagai cerita dari teman-teman mengenai lokasi wisata tersebut sehingga membuat saya penasaran dan berniat mengunjunginya. Wisata kota tua adalah lokasi yang memiliki luas 1,3 km persegi di daerah antara jakarta utara dan jakarta barat. mencakup daerah Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka. Kota Tua Jakarta merupakan sebuah kawasan yang masih lekat dengan unsur sejarah dan budaya baik itu Belanda maupun Cina. Wilayah Kota Tua ini telah resmi dijadkan sebagai situs warisan oleh Gubernur Jakarta Ali Sadikin pada tahun 1972. Peresmian Kota Tua sebagai situs budaya ini untuk menjaga arsitektur yang berada di dalam wilayah Kota Tua. Arsitektur bangunan yang berada di kawasan ini memang sangat melegenda dan kental dengan nuansa Belanda. Beberapa bangunan yang bisa dikunjungi saat berkunjung ke Kota Tua antara lain adalah museum fatahillah, Museum wayang, Museum Bank Mandiri, Museum Stasiun jakarta kota, Museum Bank Indonesia, Museum seni rupa, dan pelabuhan sunda kelapa. Tidak ada salahnya anda harus merasakan pengalaman saat saya berputar-putar mengamati pemandangan gedung-gedung tua peninggalan belanda dengan menggunakan sepeda yang di sesuaikan dengan gaya khas jaman belanda. Dengan hanya butuh merogoh kocek sebesar 20ribu hingga 25ribu rupiah saja anda akan di bawa ke suasana bersepeda melewati kota tua dengan pemandangan yang menakjubkan. Akan lebih romantis jika anda bersepeda bersama pasangan anda karena di sediakan juga topi untuk masing-masing gender dengan gaya yang di sesuaikan dengan gaya kolonial sehingga akan menambah pengalaman indah bersama pasangan anda. Untuk anda para penghobi fotografi, jangan ketinggalan untuk mengunjunginya karena tempat ini sangat cocok untuk anda yang hobi dengan fotografi model maupun landscape. Untuk pembaca yang tertarik silahkan mencoba dan turut rasakan pengalaman fantastik kunjungan saya. Selamat menikmati.. ^^

Sabtu, 02 Februari 2013

My First Posting

Halo.. Ini adalah posting pertama saya..
sedikit perkenalan.. nama saya Dreda Prenila Atmaja.. panggil saja Dreda.. ^^
sblm saya membuat blog ini,saya adalah karyawan di sebuah perusahaan otomotif terbesar di indonesia..
tapi,2 hari sebelum saya membuat blog ini,saya sudah memutuskan untuk resign dari perusahaan yang di karenakan berbagai alasan.. terutama berkaitan dengan jiwa,comfortable,dan financial.. mencoba untuk menjalani peruntungan lain yang lebih nyaman dan sesuai dengan apa yang saya harapkan.salah satunya adalah menjadi merdeka dan penguasa atas diri saya sendiri.yang sama sekali tidak saya temukan di perusahaan tersebut. berkembang dengan sesuatu yang saya senangi adalah pilihan saya.. sehingga saya akan menjalani segala sesuatunya dengan senang hati dan tanpa paksaan.beberapa hari ke depan saya akan meninggalkan kota jakarta dan kembali ke kota asalku yaitu jogjakarta.. di sana aku akan mencoba untuk mengembangkan berbagai potensiku dan mengasah skill yang selama satu tahun bekerja di perusahaan tidak memilik banyak waktu luang untuk mengasahnya.. mungkin itu sedikit perkenalan tentang saya. semoga blog ini dapat di terima dan berkembang sesui faedahnya. terimakasih untuk orang2 pertama yang rela meluangkan waktunya untuk sedikit membaca profil saya.. mohon bantuan dan harap maklum untuk kesalahan yang akan saya buat nanti. karena untuk mencoba dan menjadi benar akan membutuhkan beberapa kesalahan. dengan harapan pembaca blog akan senantiasa mengingatkan saya tentang itu dan memberikan solusi serta masukan kepada saya..terimakasih..